Tampilkan postingan dengan label Idiot. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Idiot. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Agustus 2011

New York Dengan Cianjur Cuma Beda Satu Menit

Si Ujang kebetulan baru pertama kali tinggal di New York, dia tinggal dihotel, beberapa blok dekat konsulat RI

Dia telp operator mau tanya perbedaan waktu karena dia ragu dan ngak tau, soalnya dia pengen banget. ngerayain 17an walaupun di negara orang.

Dengan bahasa inggris modal kamus dia dengan yakin bertanya ;" Hello operator, Time difference New York and Cianjur, West Java, please".

Operator menjawab: "One minute, please..".

Ujang langsung menutup telpon sambil ngomel: "Edaaan,..... cuman beda satu menit doang ama desa urang euy ! =D =D =D

Rabu, 13 Juli 2011

Nyonya dan Tukang Kebun Buka-Bukaan

Nyonya : bejo, buka bajuku
Bejo: Ya, bu
Nyonya: Buka rokku!
Bejo: Siap ndoro
Nyonya: BH ku juga
Bejo: Manut ndoro
Nyonya: Awas ya, bsk msh pake bajuku, ta'pecat km!

Rabu, 19 November 2008

Balada Wakidjan

Wakidjan begitu terpesonanya dengan permainan piano Nadine. Sambil bertepuk tangan, ia berteriak, "Not a play! Not a play!"

Nadine bengong. "Not a play?"

"Yes. Not a play. (Bukan main.")

Tukidjo yang menemani Wakidjan terperangah. "Bukan main itu bukan not a play, Djan."

"Your granny (Mbahmu). Humanly I have check my dictionary kok.

(Orang saya sudah periksa di kamus kok)

"Lalu berpaling ke Nadine. "Lady, let's corner (Mojok yuk).

But don't think that are nots (Jangan berpikir yang bukan-bukan).

"I just want a meal together."

"Ngaco kamu, Djan," Tukidjo tambah gemes.

"Don't be surplus (Jangan berlebihan), Djo. Be wrong a little is OK toch.?"

Nadine cuman senyum kecil. "I would love to, but …"

"Sorry if my friend make you not delicious (Maaf kalau teman saya bikin kamu jadi nggak enak)" sambut Wakidjan ramah.

"Different river, maybe (Lain kali barangkali)."

I will not be various kok (Saya nggak akan macam-macam kok).

Setelah Nadine pergi, Wakidjan menatap Tukidjo dengan sebal.

"Disturbing aja sih, Djo. Does the language belong to your ancestor (Emang itu bahasa punya moyang lu)?"

Tukidjo cari kalimat penutup. "Just itchy Djan, because you speak English as delicious as your belly button."

(Gatel aja, Djan, soalnya kamu ngomong Inggris seenak udelmu dewe).

Wakidjan cuman bisa merutuk dalam hati, "His name is also effort." (Namanya juga usaha )

Selasa, 18 November 2008

Dialog Absurd Warga Djakarta (17)

Itu otaknya aja kayanya...
Perempuan kehausan: "Aduh boo... Haus gua, gua degradasi kayaknya."

Mal di Jakarta, didengar oleh teman yang ingin memberikan air aki.


Adanya yang isi kentang...
Cowo Polos: "Mbak, ada bread gak?"
Pelayan: "Wah gak ada mas, adanya french fries."
Cowo Polos: (bilang ke teman-temannya) "Adanya french fries..."
Wanita Lugu hamil muda: "Ya udah gak papa, gua pesen french fries yang isinya pisang ya!"

Didengar oleh si cowo polos yang mencari laut untuk menenggelamkan dirinya.


Dan rasanya gak manis juga sih...

Pelayan: "Mbak tadi teh manisnya pake es gak?"
Cewek: "Pake mas..."
Cowok melambai: "Kalo gak pake es jadi teh mani dong mas... Hihihi."

Nasi uduk tenda Ampera, didengar pengunjung lain yang benar-benar malas membayangkan.

Minggu, 16 November 2008

Dialog Absurd Warga Djakarta (16)

Kenapa bukan pemain aja ya?
Anak umur 3 tahun: "Ma, kakak itu pendiem ya?"
Mama: (senang anaknya bisa menilai orang) "Hmm, emang kenapa, dek?"
Anak: "Abis kakak suka bilang ke aku, 'dek, diem dong!'."

Didengar oleh seseorang yang tidak jadi menyelamati kepekaan anak itu.


Maaf, kami tidak melayani londo...
Sekelompok teman: (membaca menu) "Mas sweet ice teanya tujuh, ya!"
Pelayan dengan muka bingung: "Umm, tunggu sebentar ya..."
(...)
Pelayan kembali: "Maaf mas, gak ada..."
Salah satu teman penasaran: "Kalau gitu ganti es teh manisnya aja tujuh deh, mas!"
Pelayan: "Oh kalo itu ada mas!"

Mall di jakarta, didengar oleh enam orang teman lainnya yang malas menjelaskan ke pelayan apa persamaan sweet ice tea dan es teh manis.


Itu namanya juga Restoran Masuk! Eh, atau Keluar?
Teman #1: "Wah.. Hotel ini keren juga, hotel apaan sih, baru yah...?"
Teman #2: "Iya... Keren bo..."
Ketika melewati pintu masuk hotel
Teman #1: "Eh bo... Ini namanya HOTEL ENTRANCE."
Teman #2: "Oohh... Hotel entrance, baru pasti, gua baru liat, keren juga nih hotel entrance..."

Didengar oleh teman #3 yang ingin mencopot papan petunjuk itu dan menjejalkannya ke mulut mereka.

Senin, 10 November 2008

Dialog Absurd Warga Djakarta (13)

Really? I can't tell the difference!
Cewe bule bertemu dengan temannya, seorang cewe lokal eksotik yang sedang bersama seorang cowo bule ganteng.
Cewe bule: "Wow! You're so lucky!"
Cewe lokal eksotik: "Oh, no! I'm a woman!"

Hard Rock Jakarta, didengar oleh pengunjung yang lantas hijrah ke negara lain.



Mau di luar atau di kasur!
Cowo #1: "Jadi masalah loe apa?"
Cowo #2: "Gue ga suka ama cara loe!"
Cowo #1: "Ya udah, kalo gitu kita man by man aja sekarang!"

Mall di jakarta barat, didengar teman cowo #1 yang langsung balik kanan pura-pura ga kenal.


Kombo yang panas banget... otaknya.
Karyawan #1: "Gile, 3 hari ini tiap pagi panas banget, ya..."
Karyawan #2: "Iya mas, gua denger di Radio efek Global Warning dah kerasa..."
Karyawan #3: "Kenapa si Global pake di ingetin?"

Segitiga Emas Jakarta, didengar oleh seluruh karyawan yang berkeringat menahan tawa.

Kamis, 06 November 2008

Dialog Absurd Warga Djakarta (11)

Sekarang sih tidak . . . mungkin nanti sore . . .
Klien: "Yang jadi manager, Pak X ya?"
Karyawan serius: "Iya."
Klien: "Jadi Ibu Y sekarang di atasnya Pak X?"
Karyawan serius: "Wah, saya ndak mau comment kalau masalah affair di kantor."

Kedai kopi di Jakarta, didengar karyawan lain yang menggigit bibir agar tidak membuka gosip kantor.


Oh, saya kira kamu cenayang . . .
Teman #1: "Aduh, belajarnya sampe setengah 6 aja ya, soalnya gue mau ngerjain tugas gambar."
Teman #2: "Oh, emang belum dikumpulin?"
Teman #1: "Iya baru mau dibuat hari ini, besok tugas gambarnya dikumpulin."
Teman #2: "Wah, dapet nilai berapa?"
Teman #1: "Lah . . . kan baru mau dikumpulin."

Cibubur, didengar oleh teman yang diam-diam menjauh dan merapat ke tembok kamar.


Nah, kalo persamaan-nya apa?

Associate Creative Director: "Sebenernya, beda istilah mixture sama blend itu apa ya?"
Copywriter: "Kalo mixture itu, nnnggggg . . . Ya gitu . . . yang mixture! Naah, kalo blend, yang lebih blended!!"

Didengar oleh Art Director yang merasa hari ini akan menjadi sangat panjang.

Selasa, 04 November 2008

Dialog Absurd Warga Djakarta (10)

Terus motret tak gentar!
Penjual kamera: "Yang ini 8 megapixel kalo yang itu 10 megapixel, mas."
Pembeli kamera: "Oh, kalo yang satu itu revolusinya berapa?"

Didengar oleh pembeli kamera lain yang bersiap-siap perang


Jangan egois ya, kita harus bareng!
Pegawai laki-laki: "Dek, tolong bukain, saya mau masuk"
Pegawai wanita: "Enak aja keluar-masuk-keluar-masuk, boleh masuk, tapi nanti kalau mau keluar bilang-bilang ya... (terdiam dan salah tingkah)... Keluarnya bareng ya... Eh" (tambah salah tingkah)

Perkantoran Gatot Subroto, didengar oleh seruangan yang menunggu dengan tidak sabar kelanjutannya.


Biar jelek yang penting PD . . .
Guru fisika: "Ini hasil ulangan kalian, tolong dibagikan."
Cewek #1: "Eh eh, nilai lo berapa?"
Cewek #2: "Ah, gue jelek banget nih."
Cewek #3: "Yee, gue tuh lebih jelek kali dari lo!"

Sekolah di BSD, didengar oleh teman-teman sekelas yang mengangguk-angguk setuju.

Kamis, 30 Oktober 2008

Dialog Absurd Warga Djakarta (4)

Memangnya lo pikir gw ada dimana?
Rekan X: "Y, Pak Z ada di Sunter gak?"
Rekan Y di Sunter: "Nggak ada man! Dia ada di sini!"

Sunter, didengar oleh rekan lain yang langsung mengecek lokasi dirinya sendiri lewat GPS.


Masih trial version sih kayaknya . . .
Perbincangan dengan klien mengenai implementasi sistem baru.
Klien: "Apakah pihak top manajemen sudah ter-upgrade dengan informasi ini?"
Karyawan: "Ter-update maksudnya, bu?"
Klien: "Ya, update maksud saya."

Didengar oleh karyawan yang jadi berpikir apakah si klien juga bisa di install ulang.



Karena saya adalah karyawan yang penuh inisiatif . . .

Bos majalah: "Bagaimana distribusi majalah? Sudah selesai apa ada kendala?"
Karyawan baru: "Sudah pak! Semua sudah di cancel sesuai jadwal!"
Bos majalah: "Hah?! Kok di cancel?! Kenapa bisa di cancel?!"
Karyawan lama: "Maaf pak, mungkin maksudnya di handle pak. Semua sudah selesai kok pak."

Pulogadung, didengar karyawan-karyawan lain yang panik melihat bos-nya hampir kena serangan jantung.

Dialog Absurd Warga Djakarta (3)

Mama kok mukanya merah?
Anak SD: "Mamaaa!" (turun dari mobil antar-jemput dan berteriak dari luar pagar)
Tante X: "Eh, itu anak saya pulang.."
Anak SD: "Ma, tadi aku mencongak loo!" (masih di luar pagar)
Tante X: "Oyaa? Dapet berapa?" (sambil membuka pagar)
Anak SD: (dengan sangat lantang dan keras) Enoool!!" (tersenyum bangga)
Tante X: "Oh.." (celinguk kanan kiri)

Kelapa gading, didengar oleh tamu si ibu yang berpikir keras mencari alasan untuk pulang.


Emangnya eke cowok apaan?!
Pelayan: "Iced lemon tea?
Cowok melambai: "iyah, punya saya mas..."
Setelah meletakan minuman di meja, pelayan beranjak pergi beberapa langkah...
Cowok melambai: "Mas, 'isepan'nya mana?!" (teriak spontan)

Kafe di jakarta selatan, didengar oleh pengunjung lain yang ingin sekali memberikan tissue ke si pelayan.


Memang banyak sih yang nanya hal yang sama . . .
Petugas penerima phone order: "Malam, anda ingin pesan apa?"
Pemesan: "Eh, ini mbak atau mas?"

Ruang kerja tim yang sedang dikejar deadline, didengar oleh semua anggota tim yang memutuskan untuk pergi ke warteg sebelah.

Dialog Absurd Warga Djakarta (1)

Asli bajakan . . .
Pembeli CD: "Wah, suaranya udah bagus banget! Ori ya?"
Penjual CD: "Nggak mas, bajakan kok ini, tapi bajakan yang official."

ITC Mangga Dua, didengar oleh si pembeli lain yang senang karena cd bajakan sekarang sudah legal.


Ya udah! 10.000 dapet dua, tapi gak bisa kurang lagi!

Pembeli: "Pak, ikan cupang-nya satunya berapa?"
Penjual ikan: "Lima ribu dek."
Pembeli: "Wah, mahal banget tuh pak, kalo lima jadi Rp 25.000,- gimana?"
Penjual ikan: "Wah, belum dapet tuh dek . . . "

Didengar oleh teman yang ingin memasukan si penjual dan pembeli ke dalam toples berisi air.


Ternyata kamu tidak se-populer itu, nak . . .
Di sebuah taksi, seorang teman mengusulkan ganti haluan.
Anak kuliah #1: "Pak, kita ngga jadi ke Binus, jadinya ke rumah saya aja ya."
Anak kuliah #2: "Iya, rumah lo di manee? Kita aja ga tau rumah lo di mana, apalagi si Pak Supir!"

Didengar oleh anak kuliah dan si pak supir yang langsung mengarahkan taksi ke RSJ Grogol.

Rabu, 29 Oktober 2008

Reporter Muda Meliput Pembunuhan

Seorang reporter muda ditugaskan untuk meliput suatu peristiwa pembunuhan. Oleh perusahaan dia disewakan sebuah mobil lengkap dengan sopirnya. Setelah tiba di tempat kejadian, terlihat kerumunan orang. Sang reporter mewawancarai beberapa orang yang berada di tengah-tengah kerumunan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu, dia juga mewawancarai beberapa anggota keluarga dan beberapa tetangga, tapi masih merasa belum puas.

Lalu dia melihat seseorang yang bertampang ramah dan sepertinya tidak asing. Si reporter lalu berpikir, "Wah ... kelihatannya Bapak yang satu ini baik dan dia sering tersenyum padaku, pasti dia bersedia memberikan keterangan yang lebih akurat."

Si Reporter mendekati Bapak tersebut dan mulai mengajukan beberapa pertanyaan.

Reporter : "Apakah anda tetangga korban?"
Bapak : "Oh ... bukan."

Reporter : "Wah .. kalau begitu anda keluarganya!"
Bapak : "Bukan juga"

Reporter : "Kalau begitu apa hubungan anda dengan korban atau kejadian ini?"
Bapak : "Tidak ada"

Reporter : "Lalu mengapa anda ada di sini?"
Bapak : "Sebab aku adalah sopir yang membawamu kemari."

Kamis, 09 Oktober 2008

Jenderal Makan Di Restoran

Tersebutlah tiga orang bersaudara. Seorang buruh tani, seorang konglomerat, dan seorang jenderal masih bersaudara. Sang konglomerat mengajak mereka ke restoran "steak" yang terkenal di Jakarta.

Tapi mereka datang agak terlambat. Begitu masuk, si pelayan utama restoran itu dengan sopan menemui mereka dan mengatakan, bahwa restoran tak bisa melayani lagi.

"Maaf, kami kekurangan daging impor," kata sang pelayan.

Buruh tani bertanya, "Daging impor itu apa, sih?"

Si konglomerat bertanya, "Kekurangan itu apa?"

Sedangkan si jenderal bertanya, "Maaf itu apa?"

Selasa, 07 Oktober 2008

Menonton Sirkus

Seorang penjinak singa yang gagah perkasa muncul dengan seekor singa yang besar. Pengunjung menyaksikannya dengan berdebar-debar. Ia bisa memerintahkan singa itu melakukan segala sesuatu. Yang ajaib ialah bahwa ia berani memukul kepala si hewan dengan martil kecil, sebagai isyarat perintah. Dan si singa tidak marah, sudah jinak barangkali. Benar-benar patuh: berdiri, menari, atau bahkan juga mencium pantat si penjinak.

Di adegan terakhir si penjinak sirkus tambah nekad. Ia memukul kepala singa dengan martil lagi dan si singa itu membuka rahangnya lebar-lebar. Puncaknya adalah ketika si penjinak singa membuka celananya lantas kemaluannya dimasukkan ke mulut binatang itu.

Penjinak memukul kepalanya sekali lagi. Apa yang terjadi? Si raja hutan lantas membuka moncongnya kembali, tapi lihatlah, hai, penonton: zakar si penjinak itu masih tetap utuh, sehat, dan segar.

Penontonpun bertepuk sorak, gembira tidak henti-hentinya, sampai Kris Biantoro, MC pertunjukan sirkus itu, muncul ke panggung dan berkata: "Bukan main! Hebat sekali! Saya tantang, para hadirin, siapa di antara para hadirin yang berani melakukan adegan terakhir itu sekarang juga? Siapa yang berani, kami beri tiket pesawat gratis dari Jakarta ke Las Vegas pulang-pergi.

Penonton senyap beberapa menit. Tiba-tiba terdengar suara dari hadirin. Yang muncul Otong. Ia naik pentas dan berkata lantang: "Saya berani melakukannya! Tapi dengan syarat!".

Kris Biantoro kaget: "Benar nih? Apa syaratnya?"

Otong: "Syaratnya: kepala saya ndak usah dipukul martil setiap kali, dan singanya disingkirkan dulu."

Sabtu, 20 September 2008

Memesan Pizza Ukuran Besar

Seorang pelanggan memesan sebuah pizza ukuran besar.

“Mau dipotong berapa, jadi enam atau empat potong ?” tanya pelayan.

“Lebih baik dipotong jadi empat,” jawab pembeli tersebut, ”soalnya saya tidak sanggup menghabiskan enam potong pizza.”

Kamis, 15 Mei 2008

Rantai Tugas

Dari: Managing Director - Kepada: General Manager

"Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja."

---------------
Dari: General Manager - Kepada: Department Heads

"Sesuai dengan perintah Managing Director, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Managing Director di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."

---------------
Dari : Departmental Heads - Kepada : Sectional Heads

"Sesuai dengan perintah Managing Director, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam sembilan pagi dengan berpakaian rapi. Managing Director akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."

---------------
Dari : Section Heads - Kepada : Foreman

"Jika besok turun hujan di kantin, kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari, Managing Director, dengan berpakaian rapi, akan menghilang jam sembilan pagi."

---------------
Dari : Foreman - Kepada : All Operators

"Besok pagi, pada jam sembilan, Managing Director akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak bisa melihatnya setiap hari."

Ular Berbisa

Dua ekor ular sedang menelusuri sawah mencari mangsa.

Tiba- tiba ular pertama bertanya,

"Kita ini jenis ular yang berbisa nggak sih?"


"Entahlah, aku tak tahu. Emangnya kenapa?"


"Barusan aku tak sengaja menggigit bibirku ...."

Ayah ku hebat

Saat istirahat sekolah, si Thole dan Panjul duduk-duduk berdua sambil mengobrol. Mereka lalu saling membanggakan ayahnya masing-masing.
Keduanya berusaha agar ayahnya tampak lebih unggul dari ayah temannya.

Teringat akan pelajaran geografi pagi harinya Panjul bertanya, "Kamu tahu Terusan Sues kan?"

"Tahu, yang diterangkan Bu Guru tadi pagi kan? Kenapa?" tanya si Thole.

"Itu ayahku yang menggalinya," kata Panjul.

"Kamu tahu Laut Mati nggak?" tanya si Thole.

"Tahu. Kenapa?" Panjul balik bertanya.

"Itu ayahku yang membunuhnya ...."

Senin, 21 April 2008

Kisah Pasien yang Pelupa

Di sebuah ruang periksa, seorang pasien masuk ke dalam ruangan tersebut.

Pasien: “Dokter, saya punya keluhan yaitu jadi pelupa!”

Dokter: “Coba ambil nafas!”

Pasien: “Ambil apa dok?”


Dokter: “Nafas. Nah sejak kapan Anda punya keluhan seperti itu?”

Pasien: “Keluhan apa dok?”