Thinkstock |
Menurut dr. Vanda Mustika, konsultan seks wolipop, rambut miss V diciptakan bukan tanpa fungsi. Selain berfungsi sebagai tanda maturitas organ-organ seksual, rambut miss V ini juga berfungsi sebagai pelindung daerah miss V yang sangat sensitif dari infeksi dan iritasi, mengurangi gesekan langsung ke kulit selama terjadinya hubungan seksual, serta tempat berkumpulnya feromon yaitu hormon yang dapat memancing libido pasangan.
Ada beberapa orang yang selalu mencukur habis rambut miss V dengan alasan kebiasaan, penampilan yang lebih menarik, rasa yang tidak nyaman dengan adanya rambut, untuk memfasilitasi seks oral ataupun untuk alasan penampilan (agar tidak terlihat saat menggunakan pakaian renang). Namun sebenarnya mencukur rambut miss V bukan tanpa risiko, hal ini bisa membuat kulit luar miss V lebih sensitif dan lebih mudah teriritasi karena adanya gesekan dengan pakaian dalam.
Iritasi dapat menyebabkan kemerahan dan rasa gatal di daerah miss V. Selain itu arah mencukur yang salah (dari arah bawah ke atas) menyebabkan rambut akan tumbuh ke arah yang salah dan menyebabkan adanya papul-papul kecil kemerahan seperti jerawat yang juga menimbulkan rasa gatal.
Oleh karena itu, meski memiliki rambut miss V yang lebat disarankan untuk tidak mencukurnya. Bulu pubis yang terlalu lebat bisa menahan keringat di sekitar miss V sehingga bisa memicu berkembang biaknya jamur. Namun bila Anda merasa terganggu dengan pubic hair yang lebat, jangan mencukurnya sampai habis, cukup rapikan saja.
Sumber : www.wolipop.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar