Hanif, seorang mahasiswa dari Surabaya, suatu ketika masuk ke sebuah restoran di Madura. Di ruangan restoran pesawat TV sedang dinyalakan, dan ada sejumlah orang menonton. Pukul 19:00 siaran "Siaran Berita TVRI" muncul.
Di layar TV tampil Harmoko dan Wardiman. Kontan Hanif berteriak, "Wah, kambing congek!"
Mendengar itu, tiba-tiba di antara orang Madura yang menonton, berdiri dan mendatangi Hanif. Mereka menatapnya mata Hanif dan berkata, "Kalo sampeyan omong seperti itu sekali lagi, saya akan pukul sampeyan!"
Di layar TV tampil Harmoko dan Wardiman. Kontan Hanif berteriak, "Wah, kambing congek!"
Mendengar itu, tiba-tiba di antara orang Madura yang menonton, berdiri dan mendatangi Hanif. Mereka menatapnya mata Hanif dan berkata, "Kalo sampeyan omong seperti itu sekali lagi, saya akan pukul sampeyan!"
Si Hanif diam. Siaran berita TV jalan terus. Kini di layar tampak sejumlah anggota DPR Fraksi Karya yang sedang marah-marah karena terima cincin perpisahan yang kadar karat emas kurang. Melihat itu si Hanif tidak tahan, lalu teriak lagi, "Wah, kambing congek!!!"
Orang yang mendatangi tadi sekarang berdiri dan bersiap menampar wajah Si Hanif. Melihat itu, Si Hanif mencoba membela diri dan berkata, "Wah, sorry, saya nggak sadar bahwa ini sampeyan sangat setia pada Golkar..."
Orang-orang Madura yang ada di restoran itu bersama si pemilik restoran serentak berkata, "Bukan itu soalnya, Dik. Soalnya sampeyan ini sangat menghina kambing. Tega-teganya sampeyan menyamakan kambing dengan mereka!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar